Jakarta, - Pertapaan Pringgodani di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang dikenal sakral ternyata kerap menjadi situs ngalap Berkat, lebih-lebih saat momen Penunjukan Umum (Pemilu).
Baca Juga : Misteri Kost, Nyaris Pingsan Usai Tahu Fakta Tetangga Kontrakan yang Cekikikan Tengah Malam
Ada bangunan beroman joglo di pertapaan termuat yang dipakai pelawat untuk bertapa dan mendakwa petisi sesuai dengan akidah masing-masing. Di sini pula tersedia Sendang Manten yang dimanfaatkan sebaai tempat untuk menyertu dan mensyaratkan izin
Terkecuali itu, ada pula Pancuran Pitu yang dijadikan sekiranya ujung prosesi ritual Visitor. Menurut direksi akun Instagram @misterisolo, ritual ini dilakukan pada weton tertentu saja.
“Prosesi di pancuran ini umumnya dilakukan mulai tengah malam pada weton tertentu. Petunjuk hajat visitor yang diterimapun serta beraneka Corak. Ada yang didatangi oleh Macan, burung, atau bayangan putih yang bisa berujar adapula lewat benda aset yang Sontak menghampiri,” tulis dia menyatakan ritual di Pertapaan Pringgodani Karanganyar.
Pemimpin akun Instagram @misterisolo menyebut konon banyak presiden atau penginapan negara yang menyiapkan ritual di Pertapaan Pringgodani.
“Bahkan ada beberapa dari balai terselip yang lagi teratur bertandang ke tempat ini untuk menempuh ciri atau sekedar melafalkan trimakasih atas kekuasaan yang telah diperoleh,” jelas dia.
Diberitakan Solopos,com Pada awal mulanya, Pertapaan Pringgodani rata rata ramai dikunjungi saat pemilu. Sebanyak calon satuan legislatif (caleg) galibnya datang untuk membangkitkan paksaan agar terpilih di pemilu.
Salah satu orang yang teratur bertapa di Pertapaan Pringgodani Karanganyar, Sarwoko, warga Ngawi, Jawa Timur Jawa timur( menyatakan tak sembarang orang alot bertapa di sini.
Jelasnya, kecuali mereka yang berhati bersih dan ikhlas yang gayal bertapa di Pertapaan Pringgodani. Banyak pelaksana ritual yang memverifikasi ilmu atau seperlunya coba-coba, namun kesudahannya kecuali kesurupan.
“Namun banyak pula yang sukses dan berhasil, naik jabatan, benar Wisma, pedagang sukses serta banyak,” papar Sarwoko.
Meski banyak pihak menyebut tempat itu seandainya pertapaan, Pemkab Karanganyar lewat laman resminya mengkritik Pertapaan Pringgodani yakni sesuatu wisata sejarah.
Pertapaan Pringgodani yakni petilasan Aki Panembahan Koconegoro. Beberapa pihak punya anggapan tokoh Opa Panembahan Koconegoro tak ada.
Kakek berarti yang dituakan, panembahan berarti tempat, koco atau kaca berarti cermin, dan negoro atau negara berarti diri.
Maka nama itu disematkan apabila pengistimewaan bahwa situs tercantum merupakan tempat yang dituakan atau dikeramatkan untuk ngaca atau menyalin diri.
Post a Comment