JAKARTA, - Kabar histeria tentang cerita hantu biasa menghiasi kehidupan masyarakat yang tinggal di kosan lamun kontrakan.
Baca Juga : Tempat Hantu Pastor Tanpa Kepala yang Melegenda, Makam Jeruk Purut
Pengalaman mistis yang kerap tampak jarak lain adanya kesukaran suara-suara aneh, hingga barang bergrak.
Salah satunya yang dialami warga kontrakan pemilik akun Fb Farhana Anis yang belum lama ini legal sorotan.
Baru-baru ini, potongan Kelompok Fb Club Cerita Hantu Malaysia termasuk sharing pengalaman kepanikan yang menyangkut-nyangkutkan teman kontrakannya sendiri.
Dikiranya teman, ternyata makhluk lain. Kedengarannya sangat mengerikan bukan? Berikut cerita lengkapnya.
Assalamualaikum semua. Ini merupakan pengalaman di rumah kontrakan saya 4 tahun yang lalu.
Kontrakannya terdiri dari 3 lantai. Saya menempati single room dan kaya di lantai dasar.
Suaranya Serius sangat bising. Mulai dari suara terbahak terbahak-bahak hingga terbahak menjerit.
Suara bising itu berjalan hampir 10 menit, bisa saja ingin menegur.
Pasalnya, di sini ada teman kontrakan lain yang paling lama tinggal dan luhur tidak ramah serta singkat galak. Tak ingin terbangun hal yang tidak Di harapkan, saya berhasrat kesalahan memberi tahu justru dahulu.
Saya bangkit dan menuju tangga. Entah kenapa saya berpikir, “Ishh biarlah. Dia makbul kapabel menjawab saat kena tegur.”
Saya tak resmi naik, Saya pun masuk ke kamar dan Turun main. Sama apa yang saya duga, keesokan paginya saat Menata untuk pergi bekerja, temankontrakan yang galak turun dan masuk ke kamar.
Kak Ina menjawab - Anda tahu tidak, saya pergi ke ruang itu. Mas beradik itu yang ribut. Tapi saat saya memartil gapura tidak dibuka."
Saya belum sempat menjawab, Kak Ina seterusnya pergi dan kelihatan Sangat marah.
Malam itu, sudah pulang kerja, saya membilangi kakanda beradik itu di halaman belakang dan menyuarakan tentang hal kemarin.
Salah satu dari mereka selanjutnya menjawab.
Tempo hari Tempo hari ana orang tidak pulang, kak. Ibu dan ayah datang ke sini, berlaku beta tidur di rumah saudara."
Aku terdiam. Saya sangat yakin bahwa saya memandangi jelas mereka kembali dan naik ke kamar.
Tetap saja, mereka mengujarkan tidak pulang dan mereka seterusnya memunculkan tas baju lucah yang mereka bawa.
Malam itu saya tidak berani tidur sendirian, saya undang teman lain untuk menemani. Saya anggap bahwa keluhan malam lalu kecuali gurauan saja.
Dan bukan kecuali saya, keempat bersaudara itu serta mendesak untuk tidur di kamar lain.
Aku tinggal ingat wajah mereka malam itu.
Post a Comment